Budaya merokok di Indonesia memang sangat miris, mulai dari
balita hingga manusia dewasa doyan mengkonsumsi
rokok. Hal ini tak ayal akibat dari tidak tegasnya aturan mengenai larangan
merokok.
Berdasarkan data WHO, angka kematian akibat kebiasaan merokok di Indonesia telah mencapai 400 ribu orang per tahun. Atau 1095 orang mati akibat rokok dalam sehari!.
Berdasarkan data WHO, angka kematian akibat kebiasaan merokok di Indonesia telah mencapai 400 ribu orang per tahun. Atau 1095 orang mati akibat rokok dalam sehari!.
Solusi yang tepat
untuk mengurangi jumlah perokok adalah menaikkan harga pajak/cukai rokok,
sehingga otomatis harga rokok pun naik. Hasilnya masyarakat mengurangi atau berhenti merokok karena tidak ingin neraca pengeluarannya membengkak. Hal ini yang diterapkan di Amerika Serikat, terbukti jumlah perokok menurun drastis. yaitu, di tahun 2007 jumlah perokok
menurun ke jumlah terendah dalam sejarah Negaranya menjadi 20%.
Iklan rokok pun
harus ditertibkan. Hal ini mutlak harus dilakukan oleh pemerintah jika tidak
ingin masyarakatnya “mati secara perlahan-lahan”. Iklan rokok di Indonesia
sudah kebablasan!.
Tengok saja di televisi, setiap hari pasti iklan rokok selalu muncul. Bahkan, iklan yang ditampilkan menggambarkan kebebasan, petualangan dan paling banyak gaya kaum muda. Sangat jauh dari fakta bahwa rokok adalah sumber penyakit dan pemborosan.
Tengok saja di televisi, setiap hari pasti iklan rokok selalu muncul. Bahkan, iklan yang ditampilkan menggambarkan kebebasan, petualangan dan paling banyak gaya kaum muda. Sangat jauh dari fakta bahwa rokok adalah sumber penyakit dan pemborosan.
Iklan rokok di
jalanan tidak terkendali dan membanjiri jalan di kota dan desa. Setiap 50 meter
dapat ditemui iklan rokok di sepanjang jalan. Dengan gencarnya promosi rokok
seperti ini, serta tidak adanya larangan yang ketat tentang penjualan
rokok, wajar banyak anak di bawah umur yang merokok.
Seyogyanya
pemerintah sadar mengenai hal ini, dimana Indonesia berada di peringkat ketiga
dunia untuk jumlah perokok aktif. Memang pajak rokok mengahasilkan pendapatan
negara yang besar, yaitu mencapai 70 trilliun rupiah. Pilihannya adalah ekonomi
atau membiarkan orang mati?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar